Sekulumit tentang KALAM dalam ilmu Nahwu



Pada kesempatan ini saya insya allah akan menjelaskan tentang Definisi kalam, Syarat kalam dan Rukun kalam. pembahasan kalam dalam ilmu nahwu adalah pembahasan tahap pertama, sebelum membahas pada pembahasan lain para ulama ahli nahwu biasanya selalu menjelaskan kalam terlebih dahulu, karena pada khususnya dalam bahasa arab dan ungkapan bahasa arab tidak terlepas dari kalam. Di sini saya akan membahas dasar-dasar kalam dengan menggunakan rujukan atau sumber kitab jurumiyah. semoga bermanfaat.
DUA JENIS KALAM
1. kalam menururt lughah/bahasa (terminologi)
kalam menurut istilah atau bahasa adalah setiap sesuatu yang bisa difahami dan dimengerti oleh seluruh manusia, seperti bendera merah putih indonesia, itu bisa difahami oleh seluruh bangsa indonesia, bahkan difahami dan dimengerti oleh bangsa asing. namun, menurut sebagaian pendapat juga disebutkan bahwa kalam itu adalah sebuah tanda atau ciri, atau kalam bisa juga diartikan sebagai simbol.
2. kalam menurut istilah (etimologi)
kalam menurut istilah 'ulama ahli nahwu adalah sebuah ungkapan yang tersusun dari berbagai kata yang memiliki makna yang berfaidah dan menggunakan bahasa arab. contoh
جاء زيد ungkapan ini terdiri dari dua kata yaitu, prtama fi'il yang kedua isim, kumpulan dari himpnan kedua kata ini memiliki arti yang jelas yaitu (seorang zaid telah datang).
Apakah kalam itu memiliki Syarat dan Rukun?
Tentunya sebuah kalam tidak mungkin terbentuk jika tidak ada syarat atau rukun (bahan) untuk membentuknya. membentuk kalam layaknya seperti kita hendak memuat rumah, untuk membuat rumah terlebih dahulu harus mengumpulakan bahan-bahannya. Lalu apa saja Syarat dan rukun kalam itu.? Jawabannya ada di bawah ini
SYARAT KALAM.
Empat syarat untuk terbentuknya sebuah kalam, yaitu:
a. lafadz
b. murokab
c. mufid
d. wadha
Apa yang disebut degngan lafadz?
اللفظ هو صوت المشتمل على بعض الحروف الهجائية
Artinya:
Aafadz adalah sebuah suara yang mencakup terhadap sebagaian huruf hijaiyyah, contoh
كتاب, yaitu tersusun dari huruf kaf, ta, alif dan ba. huruf-huruf demikian ditampung, dikumpulkan dan dihinpun dalam sebuah kata sehingga menjadi sebuah lafadz yang bermakna, makna dari كتاب adalah sebuah buku atau kitab.
Apa yang dimaksud dengan murokab?
ما تركب من كلمتين فأكثر
Artinya:
Aurokab adalah sebuah susunan kalimat/kata yang terdiri dari dua kata atau lebih contoh
الصلاة واجبة artinya solat itu wajib hukumnya, kata الصلاة واجبة terdiri dari dua kata yaitu kata الصلاة dan kata واجبة.
Apa yang dimaksud dengan mufid?
ما افاد فائدة يحسن السكوت من المتكلم والسامع عليها
Artinya:
Mufid adalah sebuah bahasa atau ungkapan yang apabila terdengar oleh mustami' (pendengar) tidak menimbulkan pertanyaan, sehingga tidak perlu lagi bertanya terhadap apa yang telah diceritakan oleh mutakalim (orang yang berbicara).
Apa yang dimaksud dengan wadha?
Arti dari kata wadha adalah penempatan, tapi yang dimaksud disini yaitu penempatan bahasa yang dipakai harus menggunakan bahasa arab. jadi bisa disebut kalam apabila ungkapannya menggunakan bahasa arab, bukan menggunakan bahasa lain.
RUKUN KALAM (BAHAN-BAHAN UNTUK MEMBENTUK KALAM)
Ada tiga rukun atau bahan untuk membentuk kalam diantaranya adalah:
a. Isim
b. Fi'il
c. Huruf
Apa yang dimaksud dengan isim?
Isim adalah kata benda atau suatu ungkapan yang menunjukan terhadap benda, seperti kata
نعل (sendal) atau kata سكين (pisau). adapun definisi isim menurut ulama ahli nahwu adalah sebagai berikut
كلمة دلت على معنى في نفسها ولم تقترن بزمن وضعا
Yaitu sebuah kalimat atau kata yang menunjukan terhadap arti tersendiri yang tidak disertai dengan waktu kejadiannya. seperti nama orang, nama negara dan nama-nama lainnya.
Apa yang dimaksud dengan Fi'il?
Fi'il adalah kata kerja seperti
ذهب (telah pergi) جاء (telah datang) يضرب (akan memukul). Adapun definisi fi'il menurut ulama ahli nahwu adalah sebagai berikut:
الفعل هو كلمة دلت على معنى في نقسها واقترنت بزمن وضعا
Fi'il adalah sebuah kalimat (kata) yang menunjukan terhadap arti tersendiri yang dibarengi dengan waktu kejadiannya. Apabila kalimat itu menunjukan terhadap waktu yang lampau maka itu disebut dengan Fi'il madhi seperti kata
قتل (telah membunuh) yaitu menunjukan arti telah berlalu atau kejadian yang telah terjadi.
Apabila kalimat fi'il (kata kerja) tersebut menunjukan terhadap waktu yang sedang terjadi atau yang akan terjadi, maka kallimat itu disebut dengan Fi'il mudhari'. contoh : يقتل (sedang/akan membunuh), yaitu menunjukan terhadap perbuatan yang sedang atau akan dikerjakan.
Apabila kalimat Fi'il (kata kerja) tersebut menunjukan terhadap waktu yang akan datang, maka itu disebut dengan Fiil amar, contoh: اقتل (bunuhlah), yaitu menunjukan terhadap waktu yang akan datang. Adapun arti amar sendiri itu sendiri adalah
ما دلت على طلب الشيئ في المستقبل
yaitu fi'il yang menunjukan terhadap suruhan (terjadinya sesuatu pada masa yang akan datang).
BERSAMBUNG
Semoga Bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar